Sabtu, 8 November 2014 - Bupati Sorong
Dr.Drs.Stepanus Malak M,Si. Himbau para wisudawan/ti Strata Satu (S1) STKIP
Muhammadiyah Sorong, untuk dapat menguasai
sarana komunikasi atau alat media pembelajaran karena hal ini sangat lah
penting, dengan bisa menguasai bahasa Inggris maka kita bisa mengolah dunia ini
menjadi apa saja, kita akan lebih dihargai orang lain dan lain sebagainya,
penyampaian ini berkaitan dengan lembaga STKIP yang telah menghasilkan
mahasiswa yang berkualitas yakni salah satu putra asli Papua dari suku Inawatan
mampu menunjukkan kebolehannya dalam berbahasa Inggris dihadapan para undangan.
Oleh karena itu, apa
yang sudah dimiliki para wisudawan/ti saat ini jangan terlalu cepat merasa puas
dan berbangga diri, karena ini baru merupakan langkah awal perjalanan hidup
mencapai satu hasil bagi masa depan yang
lebih baik kedepan, dan menjadi pegawai negeri bukan satu-satunya tempat untuk
menjadi lapangan kerja, tetapi bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi yang
ada dalam diri, karena yang dibutuhkan pada zaman ini adalah SDM yang terdidik,
berkualitas dan professional sehingga mampu memegang tongkat estafet dalam
tingkatan kemajuan pembangunan dimasa mendatang,
Para generasi muda harus
bisa menempatkan diri dalam hal-hal yang positif, jangan bergabung dalam
lingkungan-lingkungan yang tidak benar karena banyak persoalan sosial yang
terjadi ditengah masyarakat dalam berbagai kepentingan yang terkadang muncul
sebagai ekspresi dari pada tindakan yang tidak benar itu.
Menurut Bupati, masih
terbuka kesempatan bagi para wisudawan/ti lulusan STKIP di Sorong Raya yang
luas ini untuk mengabdikan diri, asalkan jangan sudah ditempatkan disatu
wilayah kemudian minta pindah lagi kewilayah yang lebih ramai/perkotaan, karena
yang dibutuhkan didaerah ini adalah orang yang benar-benar mau dan bisa
mengabdikan diri ditempat mana dia ditempatkan, supaya kemajuan dari pada suatu
pembangunan pendidikan bisa merata disemua wilayah, jelas Bupati.
Dengan demikian sangat
diharapkan kepada lulusan STKIP saat ini, untuk bisa kelak mengabdikan diri
sebagai tenaga pendidik dipelosok-pelosok yang saat ini juga sudah dibuka
sekolah dibawah satu atap, tentunya dengan sistim yang berlaku saat ini melalui
jalur tenaga honorer yang nanti juga bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil
(PNS), pungkas Bupati.