Aimas,
5 November 2014 – Sebanyak 20 putra asli Papua
berasal dari empat distrik, yakni Klamono, Seget, Mariat, dan Distrik
Klawak mengikuti pelatihan perbengkelan sepeda motor. Kegiatan yang
berlangsung dari 5 November sampai dengan 21 November 2014 ini dengan
pola 120 jam pelajaran melalui PKPTK (program peningkatan kualitas dan
produktifitas tenaga kerja) diselenggarakan oleh Disnakertrans Kabupaten Sorong
dibiayai melalui dana Otsus tahun 2014, ujar Ketua panitia penyelenggara Drs.
Murdi Sartono di BLKI Sorong.
Peserta akan dibekali dengan teori dan
praktek, sedangkan instrukturnya dari BLKI Sorong, katanya.Menurutnya, usai
mengikuti pelatihan para peserta akan diberikan sertifikat dan bantuan
peralatan perbengkelan. Seusai mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan
bisa memberdayakan diri sendiri terutama dalam meningkatkan pendapatan bagi
keluarganya, ujar Murdi yang jabatan kesehariannya sebagai Sekretaris Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sorong. Sementara itu, Johny Kondologit peserta asal Distrik Mariat, menuturkan bahwa ia sangat berterima
kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberdayakan anak asli Papua, dimana
dengan pengetahuan yang akan diperoleh di tempat pelatihan ini bisa
dikembangkan di distrik kami masing-masing. Hal ini, kata Kondologit akan
sangat membantu karena kami bisa memperoleh pekerjaan terutama memberdayakan
diri sendiri maupun bagi kepentingan keluarga, tambahnya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya
memberdayakan tenaga kerja lokal dalam memperoleh pengetahuan khususnya di
bidang ketenagakerjaan yang siap pakai. Untuk itu pemerintah Kabupaten Sorong telah
menjalin kerjasama yang baik dengan pihak Balai Latihan Kerja dan Industri
setempat, ujar Wakil Bupati Sorong Suka Hardjono, S.Sos, M.Si pada acara
pembukaan pelatihan perbengkelan sepeda motor, yang berlangsung di BLKI Sorong.
“Kegiatan pelatihan ini bukan baru
pertama kali, tapi telah kita lakukan
dari kurun waktu ke waktu hal ini diharapkan dapat membawa suatu perubahan,
baik terkait dengan mekanisme maupun perubahan tata cara yang terus dilakukan.” Kita ketahui bersama, bahwa BLKI
terus berupaya untuk bisa meningkatkan kompetensi melalui pelatihan ini agar membawa
dampak yang positif demi kesinambungan dari pelatihan ini kedepannya. Hal
ini bukan berarti sekedar pelatihan langsung selesai dalam implementasinya, tetapi
bagaimana BLKI mempunyai daya saing yang kompetitif terhadap situasi dan
kondisi yang ada saat ini,” jelas Wakil Bupati Sorong.
Saya berharap, seusai mengikuti
pelatihan ini nanti saudara-saudara akan kembali ke tempat masing-masing dan
dapat menciptakan lapangan kerja baru. Jika, bisa mendirikan bengkelnya
sendiri maka ketika ada kendaraan yang rusak tak perlu lagi harus dibawa ke
Sorong. Hal ini merupakan suatu harapan dari Pemkab Sorong apabila
saudara-saudara bisa mendirikan bengkel sendiri, yang tentunya akan bisa
memberikan dampak positif bagi orang lain yang memiliki kendaraan.