Selasa,
7 Oktober 2014 – Bupati Sorong Dr. Drs. Stepanus Malak,
M.Si usai mengikuti perayaan HUT TNI Ke-69 yang berlangsung pagi tadi, kepada
insan pers mengatakan Tentara Nasional Indonesia merupakan bagian dari NKRI
sebagai unsur utama yang harus didukung dalam kemajuan suatu masyarakat, jelas
Bupati Sorong. Dengan memperingati HUT TNI ke-69 hari ini
akan membawa suatu kemajuan baik di tingkat nasional maupun hingga di daerah
kita juga merasakan suasana itu, seperti masalah keamanan dimana hidup dalam
negara lebih khusus pembangunan di daerah terkait dengan pelayanan pembangunan
masyarakat bisa berjalan, katanya.
Menurut Bupati Sorong, apa yang telah
dicapai selama ini oleh TNI dalam memajukan daerah ini perlu adanya
integral atau sistim pemerintahan secara utuh yang membangun kemajuan bangsa
kita di masa yang akan datang dan lebih khusus lagi bagi kita di
wilayah Sorong Raya ini.
Untuk itu, apa yang telah dicapai oleh TNI
tentu merupakan suatu potensi kekuatan yang merupakan milik bangsa dan negara
yang harus kita dukung bersama dalam berbagai kegiatan, baik pembinaan internal
TNI itu sendiri maupun kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
Ia mencontohkan, seperti tugas Koramil
maupun Babinsa yang ada di setiap distrik (kecamatan) dimana seperti
yang kita saksikan bersama pembagian sembako kepada masyarakat yang langsung
diserahkan oleh Danrem 171/PVT Sorong Brigjen TNI Djoko Subandryo melalui
Koramil atau Babinsa.
“Hal ini menjadi suatu ukuran bahwa peran
TNI bukan semata-mata dalam hal menjaga kamtibmas atau keamanan nasional, tapi
juga ikut terlibat membina masyarakat dalam kehidupan, sehingga di
masa yang akan datang dimana semakin dinamisnya suatu masyarakat akan menuju
suatu kebaikan, ujar “Bupati Malak.
Dengan cara seperti ini maka masyarakat
merasa memiliki dalam hal kebersamaan dalam keutuhan bangsa dan
negara. Ketika ditanya ada masyarakat yang terkadang takut
dengan tentara, kembali Bupati Sorong mengatakan masyarakat
tak pernah takut dengan keberadaan tentara, karena
masyarakat itu juga yang akan jadi tentara. Jadi, pandangan yang keliru
seperti ini perlu kita harus berbalik. “Artinya, jika masyarakat takut akan TNI
berarti TNI bukan bangsa Indonesia,”
tegasnya.
Nah, di sini perlu diberikan pemahaman
dengan melakukan berbagai kegiatan sosialisasi tentang peran TNI di
tengah masyarakat itu seperti apa. Seperti yang kita lihat ada keterlibatan TNI
dalam unsur sosial, pembangunan termasuk dari pihak TNI ikut
membantu para pendidik yang jauh dari wilayah perkotaan. Bahkan
keberadaan TNI sebagai penggerak pembangunan yang lebih cepat.
Dan tidak saja hanya melalui sektor-sektor
tertentu saja, tapi keberadaan TNI bisa membantu masyarakat dalam
berbagai hal tugas dan pelayanannya. Jadi yang perlu di sini
masyarakat perlu menempatkan diri pada lingkungan yang positif. Artinya, jika
masyarakat melanggar dalam ranah hukum atau menentang negara dan lain
sebagainya maka hal seperti ini kita tidak bisa membelanya, tetapi jika mereka
dalam lingkungan yang baik melalui suatu bentuk pembinaan wawasan
yang baik pula maka hal ini yang kita harapkan, pintanya.
“Masyarakat harus merasa memilih TNI, yang
artinya masyarakat adalah bagian dari TNI dan TNI juga adalah bagian dari
masyarakat dalam rangka keutuhan bangsa dan negara kita,” imbau Bupati Sorong.