Selasa, 14 Oktober 2014-
Terkait dengan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi
khusus tahun 2014 bagi putra putri asli Papua yang menggunakan sistim Online dimundurkan,
pemerintah pusat perlu meninjau kembali sistim ini, Kata Sekretaris daerah
(Sekda) Kabupaten Sorong Dr.Ir.Albertho H.Solossa,M,Si. Diruang kerjanya. Senin
13/10.
Usulan
formasi khusus aparatur sipil Negara
(ASN) Papua tahun 2014, berdasarkan
usulan dari unit percepatan pembangunan provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B)
bekerjasama dengan deputi bidang SDM aparatur Kementerian pendayagunaan
aparatur Negara dan repormasi birokrasi, setelah melengkapi informasi yang
didapat dari kelembagaan atau lembaga,sehingga nama jabatan dan kualifikasi
pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan calon ASN putra putri
Papua, jelasnya.
Sekda
menambahkan, seperti yang telah diusulkan untuk provinsi Papua Dan Papua Barat dengan
kuota sebanyak 165 CPNS, khusus untuk provinsi Papua Barat dengan kuota
sebanyak 55 CPNS, dengan kriteria dari anak asli Papua adalah anak yang
terlahir dari ibu dan ayah orang Papua asli, kemudian salah satu dari orangtua
terutama ayah harus orang asli Papua, akan tetapi hingga saat ini peminatnya
masih sangat minim, tentu hal ini perlu dipertimbangkan kembali, dengan
berbagai kebijakan yang harus tinjau seperti Otsus, didaerah ini kan berbeda
dengan daerah lain diindonesia yang sistim jaringan internetnya sudah jauh
lebih baik, sementara didaerah ini masih banyak wilayah yang belum bisa
dijangkau oleh jaringan telekomunikasi, bagaimana mungkin putra putri Papua
bisa menang dalam persaingan kalau jaringan internetnya saja belum terakses
dengan baik, papar Sekda.
Dengan demikian kami berharap
agar pemerintah pusat dapat mempertimbangkan hal ini kembali, karena inilah kesempatan
yang terbaik bagi putra putri Papua untuk dapat berkompetisi, apalagi dalam
penerimaan ini hanya dikhususkan bagi lulusan sarjana dan lulusan diploma untuk
semua jurusan, pungkas Sekda.