Malagapi
menambahkan, termasuk dengan penerangan Listrik yang ada diseluruh Sorong Kota
dan Kabupaten Sorong yang berasal dari PLN dengan menggunakan Solar Diesel,
dengan adanya Migas di Kabupaten Sorong, maka cadangan Gas yang ada sangat luar
biasa ( Surplus) bahkan sampai dibakar buang diwilayah Pertamina JOB Salawati,
sehingga Pemkab Sorong membuat satu kebijakan untuk membuat PLN yaitu PT. ARAR
ASIA POWER, PLTMG I dengan kekuatan 15 Mega Watt (MW). Kemudian PLTMG II WAYMON
daya Powergan berkekuatan 16 MW, termasuk penerangan jalan berkekuatan 10 MW,
terang Malagapi.
Pemkab
Sorong juga ikut memberikan cadangan Gas untuk Listrik yang digunakan diwilayah
Kota Sorong, jadi diharapkan kepada masyarakat Kota Sorong untuk dapat
mengerti, apabila lampu Listrik padam harap dimaklumi, karena hal ini
dikarenakan koneksi dari wilayah Kabupaten Sorong yang sedang mengganti semua
tiang-tiang Listrik yang sudah lama dengan tiang yang baru, dan setelah itu
nantinya lampu Listrik tidak akan padam lagi, jelas Malagapi.
Jika perjuangan Bupati dan kepala dinas
Pertambangan Kabupaten Sorong menambah mesin ketiga pembangkit tenaga Listrik,
yang tadinya hanya memiliki 5 MM kemudian akan menjadi 8 MM, tetapi Pemkab
Sorong sangat kecewa dengan SKK Migas dan perusahaan PetroChina bersama K3S
yang beroperasi diwilayah ini, karena tambahan mesin yang diinginkan hingga
saat ini belum terealisasi, tegas Malagapi.
Saat
ini Pemkab Sorong membutuhkan tenaga Listrik yang cukup banyak karena saat ini
juga Minapolitan sudah dibuka diwilayah Katapop Pantai yang tentunya memerlukan
Listrik yang cukup banyak, termasuk Fakultas Kedokteran, juga termasuk dengan
Politeknik yang sudah mulai dibuka, Semen curah, Aspal curah yang berada
dikawasan industry kesemuanya ini juga sangat membutuhkan tenaga Listrik yang
cukup banyak, maka jika permintaan Pemkab Sorong bisa dipenuhi oleh SKK Migas
tentu kami juga bisa memenuhi kebutuhan
semua perusahaan yang ada didaerah ini, tutur Malagapi.
Termasuk
juga dengan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sorong yang pada tahun 2012 lalu telah
dibangun jaringan Gas (Jargas) kerumah-rumah warga dengan target awal 4.000
rumahtangga, tetapi pipa yang sudah terpasang baru 3.800, itupun baru jaringan
pipanya saja lalu jaringan Gasnya hingga saat ini belum terealisasi, sampai
kapan Gas tersebut dapat dialiri kerumah-rumah warga, inilah salah satu bentuk
kekecewaan Pemkab Sorong kepada SKK Migas, kata Malagapi.
Oleh
karena itu Pemkab Sorong sangat berharap adanya penjelasan dari pihak
Pertamina, PetroChina maupun penjelasan dari SKK Migas, jika semua hal ini
sudah bisa diselesaikan maka Gas yang ada didaerah ini bisa dibeli oleh Pemkab
bagi kebutuhan masyarakat, dan penerangan Listrik hingga se-Sorong Raya dapat
terpenuhi, bahkan rencananya penerangan jalan Trans Sorong – Manokwari pun bisa
tercukupi melalui Gas tersebut jika diwujudkan pada tahun 2015 mendatang,
sehingga kita di Papua Barat ini tidak lagi mengalami krisis Listrik, papar
Malagapi. (Red)